gold krisan

sayapku yang dulu hendak rapuh, karena beberapa pias senja. tetapi kini, kembali tersadar, aku akan berbinar, tapi tentu tak kan gemerlap, bila kau tak bersama ku. sekarang. terimakasih untu kau yang kini mengisi babak baruku. terimakasih untuk semua.....

Jumat, 14 Oktober 2011

artikel...

CANTIK , TAMPAN . RELATIF



            Ada masanya manusia mengalami fase keremajaan. Dimana mulai tertarik pada lawan jenis. Berbagai tipe di ungkapkan, berharap mendapatkan pasangan yang dianggap sempurna. Berpenampilan menarik, pintar, berpostur tubuh ideal, ceria, ramah, dan berbagai penilaian layaknya melamar pekerjaan.
            Mayoritas, untuk kaum wanita, sangat mendambakan pria yang mampu mebuat mereka nyaman. Dan biasanya dari mata, baru turun ke hati. Tak jarang, kaum pria pun mengidolakan wanita yang mampu memberikan chemistry yang kuat. Terlebih, para pria menilai wanita hanya dilihat dari fisiknya saja.
            Itu semua rupanya berawal dari lingkungan sekitar, modernisasi, dan gaya hidup seseorang. Terkadang, mereka pencari pasangan hanya demi harga gengsi pribadi. Bahkan, ajang pamer pacar pun kerap terjadi saat ini. Sudah pasti akan ada kecemburuan di beberapa pihak. Memang, rumput tetangga jauh lebih hijau. “Pacar temanku, lebih tampan dari pacar ku” kadang-kadang kata-kata itu lumrah terlontar dari beberapa remaja.
            Akibatnya, untuk mereka yang (maaf) hanya berpenampilan standar, jadi merasa kalah saing dengan mereka yang bertaraf tinggi. Padahal hak untuk dicintai dan mencintai mutlak untuk semua kaum. Akan semakin banyak pula aksi kriminalitas dalam kasus remaja kasmaran (perselingkuhan, pengkhinatan, cinta bertepuk sebelah tangan, sakit hati)
            Koleksi, seleksi, resepsi. Ada baiknya berpegang pada kata-kata itu. Jangan lah mencoba menjadi sosok playboy atau playgirl, demi mengoleksi mantan pacar. Ketahuilah, cantik atau tampan, dapat dikatakan relatif. Semua pihak memiliki pandangan yang berbeda dengan kata ‘cantik dan tampan’ tersebut. Cantik atau tampan, penilaian itu dari hati masing-masing. Penampilan menarik, juga perlu. Tetapi, tak perlu lah hingga menyakitkan hati seseorang karena alasan ‘cantik atau tampan’ tadi. Menilai seseorang, 80% baiknya dari hati. Sisanya 20% untuk penampilan fisik. Tetapi, jangan sampai anda malu, jika mengajaknya berkencan.
            Jadi bagaimana, mulailah membuat list tentang pasangan idaman anda. Tapi, jangan menempatkan cantik atau tampan, pada urutan pertama ya…..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar