gold krisan

sayapku yang dulu hendak rapuh, karena beberapa pias senja. tetapi kini, kembali tersadar, aku akan berbinar, tapi tentu tak kan gemerlap, bila kau tak bersama ku. sekarang. terimakasih untu kau yang kini mengisi babak baruku. terimakasih untuk semua.....

Jumat, 02 September 2011

secarik kertas Rega Walisdie

Cerpen

Semua Dari Hati

       Dongeng Rega Wlisdie masih ada nih....
Sekarang ada tokoh baru lagi. Tokoh baru ditelinga anda, namun tokoh lawas di hati Rega (ceillehh...)
       Akhirnya....setelah penat meratui waktu-waktu Rega. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jose Bernadate. Mungkin, yang pada awalnya rasa itu hanya sementara. Ia tak memiliki hati sepenuhnya untuk Jose. Hanya ketertarikan semata pada pemikiran Jose. Hanya....
       Untuk Wislan Denavit....
Hingga kini Rega Walisdie masih berhubungan dengannya. Bahkan, Wislan lah tempat Rega menumpahkan keluhannya tentang Jose. Rega memang tak salah dalam menilai. Wislan jauh lebih nyaman dibanding Jose.
       Hanya saja....Wislan kini telah memiliki seseorang. Mungkin dilima tahun kedepan, Rega memiliki posisi untuk disamping Wislan.
       Tapi kalini ini, Rega tak akan membagi kisahnya tentang Jose Bernadate dengan kenangan yang akan dikuburnya, atau Wislan Denavit yang jauh untuk digapai.
Kini tokoh Servano Conishanrey, akan kembali mewarnai hari-hari Rega yang penuh dengan pelangi...
       Servano Conishanrey, atau yang akrab disapa Vano, adalah salah satu teman seperguruan Rega. Laki-laki yang dingin, kaku, pendiam, pintar, dan jika sudah mengenalnya jauh ia termasuk sosok yang menyenangkan, serta nyaris pria sempurna......
       Kalau saja, sahabat karib Rega tak turut mengagumi Vano. Rega mungkin akan memantapkan hatinya untuk Vano.
Andai saja, Glarya Ksanransa tak menjadi kekasih Vano, mungkin Rega akan menemui jalan lapang.
Sayangnya........
       Rega sudah hampir satu tahun mengagumi Vano. Dari awal memulai jenjang pendidikannya. Hanya Vano, yang ada dibenak Rega....
Tetapi, nyatanya Vano hanya menganggap Rega sebagai teman biasa, yang bahkan jarang untuk menyapa...
       Hanya Vano. Laki-laki pertama dan hingga detik ini, yang mampu membuat jantung Rega berdetak abnormal, hanya Vano yang memberikan chemistry yang berbeda diantara laki-laki lainnya.
Diri Vano,
Seperti sudah berkawan lama pada mata, hati, dan jantung Rega...
       Rega tak mampu berpaling dari kerlingan mata Vano..
Khayalannya, dikehidupan sebelumya, kemungkinan Rega dan Vano pernah bersatu...
       Ternyata...
Hati yang memulai suatu fiksi menjadi fakta.
Hati yang memiliki kunci dalam memilih hati lainnya..
”kata temanku...
Hati-hati lah dalam memilih hati. Karena hati yang tidak hati-hati akan terlukai oleh hati itu sendiri..” itu kata Rega....


Kamis, 01 September 2011

untuk apa masih dipertanyakan ?
semua sudah jelas....

andai semua dapat berubah. 
tak akan pernah aku beranjak dari kursi malasku.
kemarin atau sekarang
CERPEN

KEMBALI BERLANJUT
        Para pembaca yang setia…
Masihkah anda mengingat setetes kisah Rega Walisdie dan Jose Bernadate ?
          Di akhir cerita yang menggantung, inilah kisah yang kembali berlanjut.
          Seperti yang sudah diterka. Mimpi yang selalu didalam benak Rega, akhirnya jadi kenyataan.
Jose kini beralih fungsi menjadi kekasih Rega.
Akhirnya………
Setelah penantian nan alot.
          Perjalanan mereka sangat hangat. Saling melengkapi satu sama lain.
Hingga pada suatu ketika.
“ Dia baik. Selalu perhatian. Selalu pengertian. Tapi kenapa, ada rasa yang masih ganjil. Sampai saat ini aku tak menemukannya. Sepertinya, perjalanan kami datar-datar saja. Aku menginginkan suatu perbedaan. Sedikit saja…..
 Sifat kami 75% persis. Tetapi, faktanya, sifat yang sama persis, bukan menunjukkan suatu keserasian, malah menambah suatu himpitan.
Sama sekali tak bisa dilukiskan perasaanku.”
“Bosan……Jenuh………” Kembali Rega mengeluh.
          Hati Rega pada Jose tak stabil. Kembali jenuh, kembali sayang. Kembali keruh, kembali terkenang.
“Aku dan Jose………Seharusnya tak begini….”
          Wislan Denavit. Teman lama Rega, yang sudah dua tahun tak pernah bertemu. Kemarin malam, kembali mengirim kabar.
Mereka bertukar cerita masing-masing, hingga tiga jam lewat via telepon.
“Ada rasa yang berbeda. Wislan jauh berubah dibanding dua tahun lalu….”
          Wislan Denavit. Adalah teman dekat Rega sewaktu masa SMP dulu. Mereka dekat. Amat sangat. Layaknya kakak dan adik kandung. Padahal, sebelumnya. Mereka sempat bertolak belakang, karena perbedaan sifat yang begitu kontras.
Rega yang perhatian, lembut, bin penyayang. Tak pernah akur pada Wislan yang arogan, pemalas, bisa dikatakn ‘begundal’ kelas kakap.
Hingga sampai akhirnya, Wislan jatuh hati pada Faolin Himelsya, sahabat Rega.
Dengan bantuan Rega lah, Wislan dan Faolin dapat bersama. Tetapi dititik sudut tertentu. Ternyata, ada rasa tak rela bergelayut di pundak Rega.
Ia dapat memastikan, bahwa Ia terlanjur jatuh pada kenyamanan hati begundal kelas kakap itu. Sangat nyaman. Sangat terlindungi disampingnya. Seperti memiliki jiwa yang telah lama menghilang.
Tapi saat itu, Faolin memang lebih baik dibandingnya.
          Sampai detik ini, dua tahun berlalu.
Wislan sudah empat kali berganti hati. Sedangkan Rega, baru dua kali berlabuh didermaga yang lain.
Hubungan antara Wislan dan Rega tak pernah putus. Disetiap bulan, Ada saja topik yang singgah.
Hingga kejadian malam itu. Wislan menghubungi Rega, di dini hari.
          Wislan masih seperti dulu. Ia masih setia pada batang rokoknya. Entahlah, apa sudah berkurang kadarnya.
Ia lebih aktif di club badmintonnya. Pulang dimalam hari, sudah semakin jarang ia lakoni.
Sejak ia dipaksa pindah sekolah, karena kelakuannya itu. Aku mengetahui, di sekolahnya yang baru, ia jauh lebih baik. Tugas dan ulangan lebih cepat ia serap. Hubungannya dengan Tuhan pun semakin erat. tak seperti dulu……
          Wislan tak sepenuhnya salah. Keluarganya yang nyaris retak, semakin memperparah kondisi psikisnya…
          Tetapi, tetap saja. Rasa nyaman yang diberikan Wislan pada Rega, tak sedikitnya berkurang……
“Ingat katamu Rega, bila aku dapat berubah total, menjadi manusia normal sesungguhnya, kau akan bersedia bersamaku… jika aku tak mendapatkan wanita yang baik, yang nantinya kelak tak mampu membimbingku, kau harus menggantikan posisi wanita itu. Intinya, disaat kita bertemu nanti, jika waktu merestui, tanpa sungkan, aku akan merebut mu dari tangan laki-laki, siapa pun itu……”
          Rega tahu, Wislan hanya bergurau. Tetapi, ia pun sudah mengenal lama Wislan. Wislan tak akan pernah bergurau tentang hati. Ia mungkin tak main-main pada ucapannya…
          Kembali Rega bimbang.
Apa ia harus bertahan Pada Jose, yang perhatian, penyayang, dan sopan. Dibandingkan Wislan yang urakan, walaupun tak se arogan dulu.
Tapi hati memang tak bisa berbohong. Jose tak memiliki pesona nyaman, yang diberikan Wislan pada Rega. Jose tak memiliki aura yang membuat Rega jauh menerka.
Jose tak memiliki apa yang Wislan miliki. Begitu pula Wislan, ia tak memiliki apa yang Jose miliki.
          Antara , Jose Bernadate, Rega Walisdie, dan Wislan Denavit.
Masih akan ada cerita yang melengkapinya………………J


Oleh:
A A Sagung Dwi Adnyaswari