gold krisan

sayapku yang dulu hendak rapuh, karena beberapa pias senja. tetapi kini, kembali tersadar, aku akan berbinar, tapi tentu tak kan gemerlap, bila kau tak bersama ku. sekarang. terimakasih untu kau yang kini mengisi babak baruku. terimakasih untuk semua.....

Kamis, 27 Oktober 2011

akhirnya selesai juga....

yeyeyeyeyeye....
bulan bahasa berlalu sudah satu hari ini. (akhirnya)
muspus (musikalisasi puisi) XI IPA 4 tampil jugak.
walaupun engga 'wah' banget. standar bin kalem.
tapi kami cukup puas. sesuatu yang kita siapin pagi-sore, akhirnya bisa jadi jugak.

COK ANIN, GEK DITA, DYAH, TRISNA, GUNG OKA, PRANA, GUS OKA, DEKSU, DILLA.
terimakasih buat kerjasamanya yak.
semuanya cuma buat FOSFOR (family of science four) yeyeyeyeyey

karena nazar ku yang aneh
(kalau ipa 4 bisa dapet juara, tanpa tau malu, seluruh penghuni kelas kenek cium.) heh

terimakasi yaaa..
(buat juri, buat penonton, buat ke-enam osis ipa 4, buat seluruh keluarga ipa 4) yapyap

Sabtu, 22 Oktober 2011

uda bisa ngelupain kamu, eh taunya tadi dateng lagi.



terlalu luas rasa ini untuk dijadikan sebuah lukisan, atau dipermainkan dalam kata-kata. 
terlalu dalam rasa ini untuk ditelusuri.
terlalu sulit rasa ini untuk ditepis.
terlalu perih bila rasa ini terhempas begitu saja.

perlahan, ingin ku menjauh dari bayang semu mu yang tak lagi utuh dalam benak.
semaki jauh aku melangkah, semakin sering pula ku kembali berpaling pada wajahmu.
walaupun sesekali snyummu dapat ku raih, tetapi secap angin kembali ku tersadar, bahwa sesungguhya senyum itu hanya 'semu'. sama sekali tak berarti apapun.




apa yang salah ?
dari dulu hingga kini tak mampu mengubah rasa ini untuk menjadi keruh. sekalipun kini kau telah bersamanya.


tak ada setitikpun yang mampu mengubah pemikiran tentangmu.
selalu positif. terlalu sempurna untuk sebuah penilaian.






hingga kapan aku terpaksa harus menerka bayangmu hanya dalam angan saja ?
hingga kapan aku harus menunggu tanpa sesuatu yang memastikan.








mungkin, hingga kembali aku meneukan sosok penggantimu.
ijinkan aku berlabuh didermaga hati yang lain..........

Kamis, 20 Oktober 2011

penyesalan yang aneh toh....


Dia terlalu manis untuk dilupakan.
Aku nyaris tak mampu kembali berkata, saat mata kami tak sengaja beradu.
Karena dia terlanjur membuat kecewa, aku pun tak ingin mengulang kembali rasa sakit yang kini masih memerah dan entah kapan akan mongering.
     Syukur…..aku hanya mengaguminya dalam hitungan hari. Walupun sangat singkat, tetapi kenapa ngenak banget yak…
Apa karna, semua berawal dari hati (yang benar-benar hati, engga hatinya para monyet ababil)
     Tapi tetep aja susah.
Satu lahan sekolah , kelas pun sebelahan (Cuma kepisah tembok beberapa cm aja kok)
     Kasian banget idupku…
     Pinginnya tegar (sok kali loo), tapi, tiap kali papas an, tetep aja dagdigdug(gaje). Ini baru jee.
     Kenapa engga mau dari kelas X aja sih ini rasa.
Kan lebih gampang aksesnya (ngarep)
Kita lebih aktif dalam satu tim toh (setaun lalu)
     Tapi sekarang ……………..
Jadi kayak gini. Males banget.
Engga pigin liat nomer hapenya lagi di kontak.
Engga mau nunggununggu esemes nya.
Engga mau lagi deh sok-sok an lewat kelasnya Cuma buat pijem novel.
Engga lagi Tuhan…
Cape banget kayak gini. (huh)




Minggu, 16 Oktober 2011

PRAYOGA nitip posting nih...

terkadang bbegitu sulit menjadi sseorang yang dewasa, begitu banyak masalah yang mengikuti dan menunggu di kehidupan kita. tidak hari ini dan esok lusa, hidup selalu dipenuhi masalah. sering tersirat di fikiran untuk kembali ke masa-masa indah saat kecil. penuh kasih sayang dan tanpa kekurangan. bagai terbang dan bermain dengan malaikat, selalu di sayang. hemmm,, tapi kita harus sadar orang yang sering di timpa masalah akan tumbuh menjadi orang yang lebih kuat. jangan biarkan masalah menjadi penghalangmu untuk maju, tapi jadikanlah masalah menjadi sesuatu yang akan selalu mengajarimu tentang makna kehidupan. berjuang dan terus berusaha, karena kau harus tetap hidup. hidupmu tidak akan berakhir saat hari ini adalah hari yang baik untukmu, atau bahkan merupakan hari yang buruk untukmu dan kau akan tumbuh jadi orang DEWASA.



created by: PRAYOGA

Jumat, 14 Oktober 2011

opini pribadi , maaf jika mengusik anda

PROFESI     BUKAN     POSISI
Oleh: A A Sagung Dwi Adnyaswari

            Suatu profesi idaman, idealnya sudah dapat di impikan sejak dini. Apakah itu hanya sekedar sebagai motivasi dalam menuntun ilmu atau sebagai acuan dalam berkarya.
Tidak lah mudah menumbuhkan suatu pemahaman dalam memutuskan profesi yang nantinya hendak ditekuni.
            Dewasa ini, mayoritas para remaja memilih menekuni spesifik ilmu yang menuntun mereka pada profesi yang dapat menunjang kehidupan yang lebih baik. Pendidikan tinggi yang sudah memiliki kejelasan pada outputnya.
Seperti , profesi Dokter yang kini di elu-elukan remaja awam. Ketika hendak memasuki perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan (dokter-red), mereka selalu beranggapan bahwa seorang lulusan perguruan tinggi kedokteran, mendapatkan posisi yang tinggi dalam bermasyarakat. “seburuk-buruknya kemampuan seorang dokter, tetapi setidaknya mereka mampu mendapatkan uang makan dalam sehari” begitu tanggapan salah seorang siswa menengah yang hendak memacu dirinya untuk menunjang ilmu dibidang kedokteran.
            Padahal hal ini belum sepenuhnya benar.
Mereka belum tentu mendapatkan kursi tinggi di masyarakat, hanya bermodalkan pengetahuan seorang dokter. Mereka belum tentu memperoleh uang makan dalam sehari, bila tidak dipekerjakan disalah satu Rumah Sakit, atau membuka praktek mandiri. Masih banyak toh dokter yang menganggur. Dan malah menekuni usaha lain, yang jauh melenceng dari ilmu yang diemban dulu dibangku kuliah.
            Setelah diamati lebih dalam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang diantaranya : rasa gengsi yang tinggi pada jiwa seseorang tersebut, pengetahuan yang sangat minim dibidang disiplin ilmu, cara berpikir yang sangat sempit, pengaruh dari lingkungan, dan lain sebagainya.
Demi mempertahankan gengsi pribadi atau keluarga, mereka rela merogoh kocek lebih dalam untuk main sogok hanya untuk mendapatkan kursi kosong di perguruan tinggi kedokteran. Padahal kemampuan pribadi, sangat tidak mendukung.
Selain itu, mereka hanya berpikir sempit, mereka belum paham betul bahwa profesi seorang dokter, bukanlah satu-satunya profesi yang mendatangkan kesejahteraan. Buktinya, masih banyak dokter spesialis yang terpaksa mengutang di bank demi memenuhi kebutuhannya.
Dorongan dari pihak keluarga juga membebani mereka yang akhirnya mengikuti untuk memilih kedokteran. Padahal mungkin kemampuan mereka jauh dapat berkembang di jurusan perguruan tinggi lainnya.
            Jika semua menginginkan menjadi seorang dokter, siapa yang hendak rela menjadi seorang bidan dan atau perawatnya ??
Jika pemikiran mereka masih sempit seperti ini, semakin lama akan semakin banyak oknum-oknum yang bergelar dokter-dokter an .
Sudah menghabiskan waktu lama saat menekuni ilmu kedokteran, tetapi malah berakhir menjadi seorang wirausahawan.
            Pikirkanlah kembali masak-masak, hendak kemana akan melanjutkan jenjang pendidikan. Sesuaikan pada kemampuan diri, keinginan diri, dan isi kantong sendiri.
Suatu profesi akan anda pijaki dengan kedua kaki pribadi.
            Tetapi, jika anda memang sangat berminat untuk mejadi seorang dokter. Kejarlah mimpi tersebut. Usahakan dengan kemampuan pribadi.
Ingatlah, profesi dokter bukan mengedepankan gengsi pribadi, isi kantong, dan posisi dalam masyarakat.
Jika anda terputus untuk menjadi dokter, profesi perawat, bidan, dan profesi bidang medis lainnya, siap mengahantarkan anda menuju hidup yang lebih baik….

artikel.....


NODA DALAM RELIGI
oleh:  Sagung Adnyaswari

       Kebutuhan rohani, merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai suatu individu. Kebutuhan rohani tidak akan bisa diwakilkan. Berbeda halnya dengan kebutuhan lainnya.
Seluruh agama, mengajarkan untuk menjalankan rutinitas rohani yang sudah ditetapkan sesuai dengan kitab suci dan kepercayaan masing-masing.
Tak berbeda jauh dengan agama Hindu (khususnya yang saya bahas disini). Umat Hindu ditetapkan melakukan ritual persembahyangan tiga kali sehari. Dimana pukul 06.00 pagi, saat matahari terbit ; pukul 12.00 siang, saat matahari berada tepat diatas kepala manusia ; dan pukul 06.00 sore, saat matahari hendak terbenam.
Sekurang-kurangnya dapat melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ sekali dalam sehari.
       Tetapi, anjuran tersebut hanya sebagai panutan belaka yang tak berarti apapun. Mayoritas dimata kaum remaja saat ini.
Seperti yang saya temui, disalah satu sekolah menengah favorit disudut kota Denpasar. Dimana para warga sekolah sudah menetapkan untuk melakukan acara persembahyangan bersama setiap ‘rahinan’ Purnama dan Tilem. Dengan pakaian adat lengkap rapi.
Tetapi apa yang saya potret ?
Mereka (para siswa), baik laki-laki maupun perempuan dengan riangnya melangkah memasuki kawasan sekolah. Dari kejauhan, sosok penuh kharisma (untuk siswa) ; dan sosok anggun (untuk siswi) Nampak dengan balutan safari dan kebaya dengan warna netral. Sangat kental nilai religious nya.
Namun, setelah ditelaah lebih jauh. Enam siswa dari sepuluh siswa, ternyata tidak membawa secuil alat persembahyangan (apakah itu canang, dupa, atau sekuntum bunga pun). Mereka hanya memikirkan, hendak menggunakan kebaya apa hari ini, ketimbang mereka mempersiapkan beberapa tanding canang untuk dihaturkan.
       Dengan lugunya, memasuki ruang kelas. Membagi cerita wara-wiri, dan sama sekali tidak mempedulikan keadaan sekitar. Dimana beberapa temannya mulai mempersiapkan diri untuk mempersembahkan sesajen disetiap ‘pelinggih’.
Apa mereka sesungguhnya menganut agama ??
       Miris melihat. Minimnya kesadaran untuk beragama dikalangan remaja, terlihat memudar. Meski ada segelintar remaja yang masih peduli pada keseimbangan ‘sekala dan niskala’, tetapi ada baiknya, bila semua umat melakukan hal yang sama terpujinya.
       Rupanya hal ini dipicu pengaruh lingkungan sekitar, kurangnya pengetahuan, serta rendahnya kadar perhatian dari sekeliling.
Mungkin mereka yang cenderung cuek, terbiasa pada kondisi keluarganya yang memang asli tak peduli pada hal-hal ini. Pengetahuan tentang agama yang mereka anut, tidak begitu meresap dengan baik, sehingga berdampak pada perilaku acuh tak acuh. Peran orang tua dirumah juga sangat berpengaruh, hanya sekedar mengingatkan putra-putrinya untuk membawa alat persembahyangan dihari suci, sudah cukup ampuh membuat kadar cuek tersebut berkurang.
       Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, akan semakin bertambah produksi umat Hindu yang tak sadar pada hakekat hidupnya. Dengan polos, mereka hanya menyakupkan kedua tangan, dengan alat persembahyangan hasil pinjaman teman. Doa sekedarnya, sikap yang kurang baik, dan tingkat konsentrasi yang amat buruk. Bukannya mendatang suatu kebahagiaan ‘Bhuana Agung dan Bhuana Alit’ , tetapi malah sebaliknya. (Pralaya / kiamat).
       Ada baiknya, mulai dini kita menyadari begitu pentingnya ritual persembahyangan. Bukan hanya sekedar menyembah, memohon dan meminta, tetapi juga mempersembahkan. Dengan begitu keadaan akan stabil.
Asah, asih, asuh pun dapat tercipta dengan berkesinambungan.




artikel...

CANTIK , TAMPAN . RELATIF



            Ada masanya manusia mengalami fase keremajaan. Dimana mulai tertarik pada lawan jenis. Berbagai tipe di ungkapkan, berharap mendapatkan pasangan yang dianggap sempurna. Berpenampilan menarik, pintar, berpostur tubuh ideal, ceria, ramah, dan berbagai penilaian layaknya melamar pekerjaan.
            Mayoritas, untuk kaum wanita, sangat mendambakan pria yang mampu mebuat mereka nyaman. Dan biasanya dari mata, baru turun ke hati. Tak jarang, kaum pria pun mengidolakan wanita yang mampu memberikan chemistry yang kuat. Terlebih, para pria menilai wanita hanya dilihat dari fisiknya saja.
            Itu semua rupanya berawal dari lingkungan sekitar, modernisasi, dan gaya hidup seseorang. Terkadang, mereka pencari pasangan hanya demi harga gengsi pribadi. Bahkan, ajang pamer pacar pun kerap terjadi saat ini. Sudah pasti akan ada kecemburuan di beberapa pihak. Memang, rumput tetangga jauh lebih hijau. “Pacar temanku, lebih tampan dari pacar ku” kadang-kadang kata-kata itu lumrah terlontar dari beberapa remaja.
            Akibatnya, untuk mereka yang (maaf) hanya berpenampilan standar, jadi merasa kalah saing dengan mereka yang bertaraf tinggi. Padahal hak untuk dicintai dan mencintai mutlak untuk semua kaum. Akan semakin banyak pula aksi kriminalitas dalam kasus remaja kasmaran (perselingkuhan, pengkhinatan, cinta bertepuk sebelah tangan, sakit hati)
            Koleksi, seleksi, resepsi. Ada baiknya berpegang pada kata-kata itu. Jangan lah mencoba menjadi sosok playboy atau playgirl, demi mengoleksi mantan pacar. Ketahuilah, cantik atau tampan, dapat dikatakan relatif. Semua pihak memiliki pandangan yang berbeda dengan kata ‘cantik dan tampan’ tersebut. Cantik atau tampan, penilaian itu dari hati masing-masing. Penampilan menarik, juga perlu. Tetapi, tak perlu lah hingga menyakitkan hati seseorang karena alasan ‘cantik atau tampan’ tadi. Menilai seseorang, 80% baiknya dari hati. Sisanya 20% untuk penampilan fisik. Tetapi, jangan sampai anda malu, jika mengajaknya berkencan.
            Jadi bagaimana, mulailah membuat list tentang pasangan idaman anda. Tapi, jangan menempatkan cantik atau tampan, pada urutan pertama ya…..






terlalu melankolis.....

Seperti senja yang masih dipelupuk mata. Ingin sekali memejamkan mata untuk yang kesekian kalinya, setelah menegak basanya cinta yang karam.
Semakin cepat mencoba melangkah untuk menjauh dari bayang-bayangnya, semakin cepat pula jantung ini kembali berdetak dengan denyut yang tak normal.
Aku kembali menemukan kecerahan dengan intensitas cahaya yang lebih kuat. Ternyata……
     Banyak yang menatap dengki. Mereka selalu melempar duri tajam disetiap sudut hati, yang sesungguhnya sangat rapuh.
Sangat menyadari. Aku lah terdakwa disini.                
     Jika kenyataannya akan serumit ini, keputusanku : tak kan mencoba menoleh pada arah perhatiannya dulu. tak kan mencoba menggantungkan harapan besar padanya dulu. tak kan mencoba tersenyum pada gerak-geriknya.
     Tapi kini akan mencoba untuk meraih bayangan baru di depan yang masih semu. Aku mentapnya dengan penuh harap, walaupun mungkin ia dengan sangat jarang kembali menatap. 
     Menyadarinya yang kini terlanjur dini untuk mengakui bahwa aku “jatuh hati kembali “
    






terimakasih untuk seorang kawanku.....

Tak ada kata indah saat pertama kali sudut mataku menangkap gerak-geriknya. Biasa saja…. Tak ada yang istimewa.
Aku mengetahui desas-desus kawanku, bahwa ia adalah laki-laki menyenangkan, supel, loyal, dan gentle. Tetapi, karena aku belum sempat berkenalan lebih jauh, jadi desas-desus itu ku anggap sebagai angin lalu saja.
     Tetapi, sama sekali tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kini, dengan mudahnya aku saling tatap, mampu bertukar pikiran, menyapa, atau sekedar melontarkan lelucon garing. Kapan pun, dan dimana pun.
     Sangat menyenangkan ternyata. Saat ini, baru aku mampu menilai dirinya. Yaa…aku sepaham dengan kawan-kawan ku. Ia pria yang sangat amat mampu menciptakan suasana jauh terasa indah.
Saat bersamanya, aku mampu menjadi diri sendiri, sama sekali tak ada satu pun yang aku tutupi. Bercerita masalah apapun itu. Walupun privasi pribadi sekalipun. Layaknya diary yang mampu berbicara. Aku menikmati masa ini.
     Serasa ingin mengenalnya jauh sebelumnya. Sepertinya sangat singkat waktu kami. Waktu ku memiliki sahabat laki-laki yang mampu menjernihkan suasana hati yang terlanjur keruh.
     Menjadi salah satu bingkai, memilih warna cerah dalam hari-hari ku, menciptakan alur cerita yang tak terbayangkan.
     Rasa nyaman yang kini ia timbulkan, membuatku tak jenuh berada disampingnya berlama-lama. Bercerita, tertawa, terkadang berbagi tangis. Apa pun itu, semua dapat kami rangkum menjadi pembicaraan ringan.
     Walaupun, terkadang ia membuat geram. Tetapi, perlahan geram itu akan kembali luruh menjadi tawa.
     Tapi, aku tak mampu memastikan.
Apakah aku kini mulai jatuh hati padanya , atau hanya merasa ketertarikan belaka.
Aku tak mampu berkomentar lebih jauh lagi.
Sudah cukup bahagia. Sudah cukup bersyukur.
Mampu mengenalnya. Sesosok kawan pria yang mendatangkan sinar mentari yang jauh lebih cerah.
Mampu berbagi dengannya.
Terimakasih untukmu. Bersedia menjadi sumber inspirasiku kini. Menggoreskan tinta emas dalam salah satu babak kehidupanku.
“ terkadang aku terpaksa melupakan bayangmu, meski kadang kau lukai hatiku, meski aku harus berdusta nurani. Terkadang aku tersenyum, teringat akan ulahmu. Apa aku terjerat cintamu kah , atau aku hanya merasa kasmaran
-pinkan mambo_kasmaran-




    

kasihann.....

HELM KU SAYANG , HELM KU MALANG

     Kemana pun aku hendak pergi. Ia selalu menemani.
Sudah tiga tahun, satu bulan, delapan hari. Aku memiliki helm bernama mico dengan warna hitam legamnya.
Hasil menabung selama satu bulan, ternyata mampu menciptakan rasa bangga tersendiri saat memiliki si-mico.
     Bentuknya yang lucu. Sangat akrab dengan bentuk kepalaku. Amat nyaman saat ia melindungi ku dari teriknya matahari, desiran angin, ataupun rerintik hujan yang tak jarang turun.
     Saking sayangnya. Setiap dua hari sekali. Selalu ku bersihkan mico ku sayang. Bermodal kain lembut berwarba hijau, dan air PAM. Mico hitam ku kembali cantik. Aku pun tak meletakkannya disembarang tempat. Dihari libur sekalipun, aku tetap membersihkan si-mico.
Debu-debu nakal, sebisa mungkin ku halau demi merawat benda kesayanganku.
     Tetapi kini.
Tepat di hari Rabu, 12 Oktober 2011. Pukul 14.15 WITA.
Mico ku HILANG !!!!!
Hancur rasanya.
Refleks. Dengan saksi mata pak satpam TRISMA dan salah satu kawanku, Kopang. Air mataku meleleh tanpa bisa ditahan.
     Sudah setahun lebih aku selalu menitipkan mico di samping pos satpam sekolah ku.
Dan kini, dengan lugunya. Mico RAIB di colong orang.
     Jika mico hilang dikawasan umum (GOR-red), mungkin aku tak kan sesakit ini. Tapi, mico malah hilang dilingkungan sekolah ku sendiri. Gila !!
     Aku yang tak memiliki nyali untuk menceritakan hal ini pada ibu, hanya mampu menangis, merenungi nasib, dan meminta kawanku (asti, kopang, trisna, prayoga, prana, radha, anjella, indah, dyah, ditha, gus oka, cok anin, ade sangut >>>de.el.el yang ga bisa ku sebutin satusatu) untuk rela mendengarkan curhatanku.
Setelah ku hitung-hitung. Ternyata dari hari pralaya(kiamat) itu (rabu-red), hingga Jumat malam. Sudah lebih dari lima kali aku menangis dengan menghabiskan 2bungkus tissue (hasil beli di kantin TRISMA). Malu …………….
     Dengan hiburan dari kawankawan ku, ternyata tak ampuh membuat tangisku mereda.
Tepat dihari Kamis. (selesai gempa), aku yang ditemani TRISNA, kembali mengolah TKP (pos satpam dan parkiran TRISMA)
Setelah lelah berkeliling mencari mico ku, ternyata hasilnya nihil. Sama sekali tak bertemu dengannya.
     Walaupun kini aku memiliki helm baru. (hasil minta duit sama aji)
Tetapi, tetap saja. Rasa nyaman yang ditimbulkan si helm baru, tak mampu menyaingi rasa nyaman si mico.
Sudah trauma rupanya aku memiliki mico kembali. Aku akan mencari nama lain untuk helm baru ku ini.
Semoga dengan nama baru (selain mico), helm ini takkan hilang lagi. (diolas banget.beli helm ga pake rumput coyy)
     Untuk oknum yang telah mencuri helm ku.
Bahagialah kau nak… semoga panjang umur, sehat selalu, disayang semua orang, sukses, murah rezeki, dan GBU.
(ta doa.in yang baik-baik tu loo)
Ambillah sanah mico ku yang tak lagi baru.
Ambillah sanah mico ku yang tak lagi mulus.
Ambillah sanah mico ku yang tak lagi indah.
(engga rela sebenarnya)




Jika setelah anda membaca postingan ku ini.
Mungkin kalian akan beranggapan bahwa aku lebee.(baca lebay)
Tapi, jika kalian merasakan hal yang sama. Barang kesayangan hilang, pasti anda kan merasakan apa yang saya rasakan. Karena, si-mico saya pilih berdasarkan hati.
Terlebihnya dibeli pake duit. (oh nooo)
Bahagialah kau mico, dengan tuan baru mu yang baru…
    
    

Selasa, 11 Oktober 2011

pralaya karna mu..

sepertinya apa yang diharapkan, tidak sesuai pada faktanya. aku mau 'A' yang dateng malah 'B'...
apa sih yang salah. mau ngomong ini, malah keluar yang kayak gitu.
maksudnya engga bikin sakit hati, malah orang-orang jadi sensi sendiri.
susah juga mengutarakan sesuatu hal agar selalu berkenan dihati semuanya (ceilleh)



gimana cobak ???
mesti gimana lagi ?
kamu selalu buat kesel.. bangetbanget.
aku ngomong sama siapa, kamunya jawab apa .
masih ada hari-hari yang pastinya melemaskan semua sendi penglihatan bin pendengaranku. cuma gara-gara kamu mesti (terlanjur) duduk disamping badan kasarku.
ya ampunnn.........
XI IPA 4 TRISMA , jadi begitu suram waktu sang ketua kelas a.k.a pengacau beberapa lembar kehidupan nyataku disekolah, mengembangbiakkan bakatmu yang (sumpah) sejatinya sangat berguna buat mengancur lebur - melululantahkan semua kejadian (yang seharusnya manis)



Sabtu, 08 Oktober 2011

ternyata oh ternyata..........


tolongin aku ee. terjebak didalam sumur tua yang sengaja ku ciptakan sendiri.
kembali terjatuh pada lubang yang sama (lebih bego dari kebo toh...)

kalau dari awal aku tahu, engga akan ku habiskan beberapa rupiah pulsa XL ku buat kamu :@
engga akan nunggu sehelai kain untuk bisa ketemu kamu
engga akan menuliskan semua tentangmu pada beberapa lembar diary ku sayang

dasar manusia planet.
bodohnya menatapmu penuh arti setiap kali bayangmu melitas di kornea mataku.
bodohnya menampilkan gerak-gerik mu disetiap untaian mimpi ku (yang seharusnya bisa lebih indah, bila tanpa wajahmu, yang sok cuek.)
bodohnya menuliskan

untuk pertama kali.....


Seperti senja yang masih dipelupuk mata. Ingin sekali memejamkan mata untuk yang kesekian kalinya, setelah menegak basanya cinta yang karam.
Semakin cepat mencoba melangkah untuk menjauh dari bayang-bayangnya, semakin cepat pula jantung ini kembali berdetak dengan denyut yang tak normal.
Aku kembali menemukan kecerahan dengan intensitas cahaya yang lebih kuat. Ternyata……
     Banyak yang menatap dengki. Mereka selalu melempar duri tajam disetiap sudut hati, yang sesungguhnya sangat rapuh.
Sangat menyadari. Aku lah terdakwa disini.
     Jika kenyataannya akan serumit ini, keputusanku : tak kan mencoba menoleh pada arah perhatiannya dulu. tak kan mencoba menggantungkan harapan besar padanya dulu. tak kan mencoba tersenyum pada gerak-geriknya.
     Tapi kini akan mencoba untuk meraih bayangan baru di depan yang masih semu. Aku mentapnya dengan penuh harap, walaupun mungkin ia dengan sangat jarang kembali menatap. 
     Menyadarinya yang kini terlanjur dini untuk mengakui bahwa aku “jatuh hati kembali “
    

Jumat, 07 Oktober 2011

terinspirasi oleh SUASTIDEWI




Semua yang kulihat ada, pada dirimu. Seperti yang pernah ku rasa.
Dari kekasihku yang dulu, yang pernah singgah, dalam peraduan cintaku.

Andai semua bisa terucap, dari mulutku.
Yang kelu dihadapan dirimu.
Mungkin semua takkan begini, menyudutkan ku, terdiam kaku dihadapanmu

Izinkan aku , menjadi kekasih hatimu yang baru…
Izinkan aku , menyatakan bahwa ku sayang padamu.

Berjuta rasa yang telah tercipta, melepaskan bayang dirimu
Semakin membuatku ingin kan kamu, menjadi kekasihku……